Saturday, March 17, 2012
Seberapa pantas cinta dipertahankan?
CINTA adalah salah satu karunia yang diberikan oleh Alloh swt. pada hambanya. Cinta datang begitu saja, datang dan pergi tanpa ijin dan permisi...hehehe
Seperti penggalan puisi Kahlil Gibran Cinta " Jangan kau kira CINTA datang dari keakraban yang lama & karena pendekatan yang tekun, CINTA ADALAH AKAR KECOCOKAN JIWA dan jika itu tidak pernah ada, CINTA tidak akan tercipta dalam hitungan tahun bahkan milenia..". Orang yang sedang jatuh cinta pasti memimpikan untuk selalu bersama dengan yang dicinta sampai maut memisahkan.. tapi jika dalam perjalanan merajut kasih itu kita malah tak ada kebahagiaan, apakah cinta itu harus dipaksakan untuk dipertahankan?
Sebagian besar wanita pasti memimpikan untuk memiliki cinta sempurna, bertemu, saling setia dalam hubungan, tak ada kata kasar, tak ada masalah, dan happy ending di pelaminan bersama kekasih tercinta. Wanita adalah makhluk tuhan paling setia, meski tak jarang selalu dikecewakan pasangannya. Dan jika telah jatuh cinta pada seseorang, wanita akan berusaha maksimal untuk merawat cintanya. Tapi jika si Dia yang dicinta ternyata tak seperti harapan, lebih sering menyakiti hati daripada memberi cinta yang damai, sepertinya perlu dipikirkan lagi dengan logika ya.. seperti kata Mario Teguh sang motivator yang kalo tidak salah berbunyi, " Tak ada salahnya menurutkan hati, tapi jika terus terluka karenanya, ada baiknya perhatikan logika..", Dia yang benar-benar mencintai akan berpikir beribu-ribu kali untuk menyakiti orang dicintainya..
Dan jika satu saat terjadi pertengkaran / mungkin yang lebih ekstrim lagi putus cinta, wanita cenderung akan lebih memaafkan dan menganggap kondisi ini akan membaik seperti biasanya yang dialami dalam suatu hubungan dan mereka bakal balik lagi.. memang wajar jika sebagian berpikir demikian, tetapi ada saatnya kita tak harus " kembali ", berikut alasan yang harus dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk " kembali " ;
1). Apakah anda yakin akan bertahan dan yakin sepenuhnya pasangan anda tidak akan mengulangi lagi kesalahan yang sama?
2). Apakah sikapnya menunjukkan perubahan kearah yang kebih baik pada anda?
3). Apakah setelah pertengkaran dia berusaha menghubungi anda dan mengkomunikasikan masalah kalian? jika tidak, pikirkan lagi untuk kembali bersamanya karena hubungan yang sehat adalah jika dua pihak saling mengisi dan melengkapi serta berkomukasi dengan baik.
4). Apakah anda yakin anda telah memaafkannya atau hanya emosi sesaat dan hanya mengulur waktu untuk perpisahan yang sesungguhnya?
5). Berpikirlah untuk masa depan hubungan (pernikahan), jika tak ada prospek ke pernikahan ada baiknya anda berpikir ulang untuk kembali bersamanya, bukankah tujuan dalam suatu hubungan adalah pernikahan?
Beberapa alasan tadi mungkin bisa menjadi pertimbangan wanita untuk "kembali", jika jawabannya lebih banyak minusnya dan kita sendiri lebih banyak tidak yakinnya maka coba kita pikirkan lagi seberapa pantas hubungan dengan dia kita pertahankan? jangan terburu nafsu untuk kembali jika itu malah akan semakin membuat kita menderita batin.., Salah-salah malah bikin kita stress..dan bukankah hubungan itu tidak hanya melulu cinta buta, tapi juga perlu adanya rasa saling membutuhkan, saling menghargai dan menghormati. Semoga manfaat..
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment